Campuran Merah Dan Biru Menghasilkan Warna Sekunder
Warna sekunder adalah campuran dari dua warna primer. Warna primer sendiri terdiri dari merah, biru, dan kuning. Dalam modul berjudul Jenis Warna Berdasarkan Posisinya dalam Color Wheel yang dipublikasikan oleh Universitas BINUS, tiga warna primer ini mampu digabungkan untuk menciptakan beragam warna turunan.
Ini berarti bahwa warna-warna dasar tersebut memiliki peran penting dalam membentuk spektrum warna yang lebih luas.
Warna sekunder memiliki sebutan lain "warna kedua" karena asalnya berasal dari percampuran dua warna primer. Misalnya, ketika warna kuning dan merah dicampurkan bersama, hasilnya adalah warna oranye. Kedua warna kuning dan merah termasuk dalam kategori warna primer, sementara oranye yang muncul dari perpaduan keduanya disebut sebagai warna sekunder.
Konsep ini mengilustrasikan bagaimana kombinasi yang tepat dari warna-warna primer dapat menciptakan variasi yang kaya dalam palet warna.
Ada tiga jenis warna sekunder yang dihasilkan dari percampuran warna primer yang berbeda-beda.
Perbedaan antara ketiga warna sekunder ini memperlihatkan bagaimana variasi proporsi warna primer yang berbeda menghasilkan efek visual yang berbeda pula.
Dalam dunia grafis, tiga warna primer cahaya yang dominan adalah merah (R), hijau (G), dan biru (B), yang lebih dikenal dengan istilah RGB. Kombinasi ketiganya dalam proporsi tertentu dapat menghasilkan berbagai macam warna.
Sebagai contoh, ketika merah diaktifkan 100 persen, hijau diaktifkan 0 persen, dan biru diaktifkan 100 persen, hasilnya adalah warna magenta yang intens. Konsep penggunaan warna primer cahaya ini sangat penting dalam dunia desain grafis dan teknologi layar, di mana perpaduan yang tepat dari ketiga warna ini menciptakan tampilan visual yang penuh warna dan dinamis.